Kecelakaan di jalan raya paling banyak melibatkan anak-anak dan ini harus diajarkan keselamatan di jalan raya sejak dini, misalkan dengan memperkenalkan Taman Lalu Lintas. Peraturan lalu lintas harus ditanamkan sejak dini, namun melihat tren saat ini dimana masyarakat banyak melanggar aturan lalu lintas dan tanpa disadari dengan membawa anak sebagai penumpang pada sepeda motor dan ini menjadi suatu kebiasaan baru dan tertanam di pikiran alam sadar si anak dan menganggap aturan ini yang benar.
Adanya perturan lalu lintas dan atau taman lalu lintas dapat belajar dan mengerti peraturan lalu lintas dan rambu-rambu lalu lintas. Cara menyebrang jalan raya yang benar dan aman kadang mengabaikan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Adanya Zebra Cross/PeIican Crossing dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) saat ini utamanya di jalan-jalan besar sangat bermanfaat untuk mengajarkan anak dan orang dewasa disiplin untuk berperilaku aman di jalan.
Sebanyak-banyaknya pemerintah mendirikan rumah sakit — tidak akan menurunkanangka kecelakaan lalu lintas — selama pengemudi sepeda motor dan pengemudi mobil tidak taat pada rambu rambu lalu lintas.Sepeda adalah salah satu “kendaraan” favorit anak dan menjadi kesenangan anak dalam bermain. Penggunaan helm, sepatu, knee pad (pelindung lutut) dan cara mengendarai sepeda yang aman di jalan kadang terlupakan oleh orang tua untuk mengajarkan anak bagaimana bersikap aman di jalan.

Berprilaku yang membahayakan di jalan sering kali ditemui, misal merokok sambil mengendarai kendaraan, mengetik pesan atau menelepon sambil mengendarai bahkan meiawan arah dengan santai tanpa mengindahkan rasa aman untuk diri sendiri dan Ajarkan anak seiak dini cara berprilaku aman di jalan dengan memulai dari diri sendiri untuk disiplin di jalan.
Karena motor juga merupakan kendaraan keluarga, banyak di temukan 125, 1 sepeda motor, 2 helmet dan 5 penumpang seperti terlihat di gambar bawah. Saat kendaraan ini teriibat kecelakaan akan ada 5 pasien bila 1 sepeda motor yang terlibat.

Saat anak tidak menggunakan helmet atau alat proteksi diri yang memadai dan anak duduk di depan Stang motor maka yang terjadi saat kendaraan tersebut mengalami kecelakaan anak akan menjadi bumper bagi penumpang di belakangnya dan muka anak dapat membentur Stang sepeda motor karena terdorong badan orang tua.
Seringkali dijumpai anak mengendari sepeda motor sendiri karena alasan sulitnya transportasi bahkan banyak orang tua yang bangga dan meminta anak mengendari sepeda motor sendiri tanpa adanya pengawasan dari orang tua. Lupa adanya peraturan bahwa setiap pengendara wajib mempunyai Surat Izin Mengem (SIM) di mana ada batas usia minimal seorang pengendara memperoleh SIM.
Saat mengendari sepeda motor perlindungan harus lengkap dari full face helmet dan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), pelindung leher dan jaket. Sehingga saat pengendara jatuh, jaket akan melindungi leher seperti air bag pada mobile Pelindung Siku, pelindung lutut dan jangan menggunakan sandal jepit.
Berilah contoh yang baik pada anak-anak saat mengendari motor. Bila anak belum cukup umur, jangan paksakan anak untuk mengendari sepeda rnotor tanpa pengawasan. Tingkat kematangan emosi, perhitungan kecepatan dan di jalan sangat berpengaruh dengan keamanan anak di jalan.
Tidak merokok, tidak melawan jalur atau arah bahkan tidak menggunakan telepon genggam saat berkendara sepeda motor. Di bawah ini adalah gambar bila terjadi kecelakaan mobil.
Dibawah ini adalah gambar bila terjadi kecelakaan mobil.
