Bencana alam atau insiden darurat dapat terjadi kapan saja, dan kesiapsiagaan adalah kunci untuk melindungi diri dan keluarga. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah penting untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai jenis bencana.

  • Banjir – Longsor
  • Kebakaran
  • Gempa & Tsunami
  • Letusan gunung
  • Huru – hara

Bencana di Indonesia itu santun karena selalu ada pemberitahuan sebelumnya (KOI. (Purn) dr. Yurianto (Ketua PPK Kemkes tahun 2015). Indonesia mempunyai local Wisdom (warisan nenek moyang) yang sangat relevan digunakan hingga saat ini.) 

1.Musim Hujan 

  • Hati-hati banjir, utamanya bila daerah yang sudah mengalami pembabatan hutan. Tanam hutan Kembali untuk mencegah terjadi longsor dan banjir. Demikian juga Hutan Bakau. 
  • Tidak membuat rumah di bantaran kali/sungai. 
  • Membersihkan saluran air dengan ber”GOTONG ROYONG” (Budaya Indonesia) 
  • Pohon pisang sangat banyak manfaatnya, pelepah/batang dapat digunakan sebagai bidai pada korban patah tulang, hujan dapat menggunakan daun pisang sebagai payung dan berbuah bisa dikonsumsi seperti Pisang goreng. Saat banjir dapat menggunakan beberapa batang pisang yang disatukan sebagai rakit. Karena di dalam batang pohon pisang terdapat kantong-kantong Udara. 

2. Musim Kemarau 

  • Mendirikan rumah dengan bahan yang tidak mudah terbakar. Bila memungkinkan ada jarak antar rumah untuk memudahkan akses pemadam kebakaran. 
  • Tidak mencuri listrik. 

3.Daerah Gempa/Tsunami 

  • Indonesia memiliki local wisdom (warisan/nasehat nenek moyang) dengan tidak tinggal di pertemuan lempeng tektonik.
  • Dahulu, rumah-rumah di Indonesia mempunyai kaki karena tinggal di daerah banjir, gempa, alat rumah tangga menggunakan bahan tidak mudah pecah. Di Provinsi Aceh ada 1 rumah sakit (RS Tentara) yang dibangun pada zaman Belanda dengan menggunakan bantalan beton (RS diletakkan diatas bantalan Beton) yang berfungsi sebagai engine mounting pada mesin diesel. Sehingga Saat terjadi gempa, yang bergoyang adalah bantalan betonnya. Di Aceh juga’ nenek moyang berpesan bila ada Gempa & Tsunami dan air laut surut, jangan mengambil ikan tetapi ikut kerbau/sapi ke bukit. Ini dibuktikan saat terjadi Gempa & Tsunami di Aceh tahun 2004 di Pulau Simeuleu 7 orang yang meninggal karena mengikuti nasehat nenek moyang , sedangkan di Banda Aceh ada 200.000 yang meninggal

4. Gunung Merapi

  • (Alm) Mbah Maridjan pernah mengatakan bahwa Gunung merapi tidak akan meletus , bila binatang belum ada yang keluar dari hutan
  • Pelajari karakteristik Gunung Merapi, termasuk siklus letusan dan area yang mungkin terpengaruh.
  • Ikuti pembaruan dari otoritas terkait dan ahli vulkanologi.

5.Huru – hara

  • Khususnya di daerah ibukota yang hampir setiap hari terdapat demonstrasi terutama saat musim pemilihan umum . Biasakan untuk selalu memeriksa rute atau akses sebelum pergi apabila tinggal di daerah dengan risiko tersebut

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This field is required.

This field is required.